Diantara diagfragmaku
ada sebuah puisi
Namun tak pernah mampu bernyata dalam rumah-rumah buku harianku
Kata-katanya bagai hembusan nafasku
Rimanya setara dengan nadiku
Panjangnya seperti angan-anganku
puisi itu betah... mendiami diafragmaku selama 26 tahun
puisi itu tentang
ibuku..
Makassar,22/05/2015
wish u happy every minute mom..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar